Survei LSI : Andi Seto Pecundangi Indira di Pilwalkot Makassar, Danny Pomanto sudah Habis

Redaksi

- Redaksi

Kamis, 21 November 2024 - 09:23 WIB

5039 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WARTAASIA, MAKASSAR – Pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Andi Seto Asapa – Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) menunjukkan trend elektabilitas yang positif menjelang hari pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar. Mereka sudah menyalip Indira Yusuf Ismail – Ilham Ari Fauzi (INIMI).

Itu menurut survei terbaru LSI Denny JA yang dilakukan dari tanggal 10 – 16 November 2024. Berdasarkan hasil survei itu, Andi Seto-Rezki bahkan meninggalkan Indira-Ilham cukup jauh.

SEHATI berdasarkan survei itu memiliki elektabilitas 29,5%. Sementara INIMI hanya di angka 20.4%. Paslon nomor urut 1, Munafri Arifudin – Aliyah Mustika Ilham (MULIA) masih memimpin dengan elektabilitas 34,6%. Sedangkan paslon Amri Rasyid – Rahman Bando (AMAN) di posisi buncit dengan elektabilitas hanya 1,9%.

Analis Komunikasi Politik Dr Attock Suharto MSi mengatakan, jika hasil survei LSI Denny JA ini benar, tentu menjadi indikasi kuat jika pengaruh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto sudah habis. Makanya, ia tidak bisa lagi memberi pengaruh signifikan pada sang istri, Indira.

“Siapapun yang melihat hasil survei LSI Denny JA ini, pembacaannya pasti akan ke situ,” kata akademisi UIN Datokarama Palu itu.

Alumni UIN Makassar ini mengatakan, sebagai keluarga pejabat yang berkuasa, Indira jelas punya insentif lebih. Modal kapital dan sosialnya juga banyak.

“Jadi kalau kemudian surveinya tertinggal dari pendatang baru seperti Andi Seto, orang pasti akan mempertanyakan pengaruh Danny Pomanto. Dan, tidak akan ada yang bisa menyalahkan kalau muncul asumsi bahwa pengaruh Danny Pomanto sudah habis di Makassar,” jelasnya.

Dan yang mengejutkan di mata alumni Pascasarjana UMI ini, karena masa jabatan Danny Pomanto sebagai wali kota sebenarnya belum habis. Baru akan berakhir pada Februari 2024 mendatang ketika dilakukan pelantikan serentak kepala daerah kab kota se-Indonesia. Terkait akhir masa jabatan ini sesuai keputusan MK.

Attock lalu menyebut dua kemungkinan pemicu kondisi ini bagi Danny Pomanto. Pertama, kondisi ini menjadi indikasi kuat bahwa DP dalam membangun hubungan dengan warga Makassar semata-mata hanya berkelindan dalam relasi kuasa semata. Rendah ikatan emosional.

“Warga Makassar memilih hormat pada DP boleh jadi hanya karena statusnya sebagai wali kota, bukan pada sosok dan karakternya sebagai pemimpin. Maka ketika kekuasaan itu memasuki senja, orang beramai-ramai siap melupakannya,” kata Attock.

Kemungkinan kedua, kondisi ini menegaskan begitu kuat penolakan warga Makassar kepada politik dinasti. Dari beberapa survei, warga Makassar sangat tidak permisif pada hal ini, sementara figur yang terasosiasi pada dinasti politik di Makassar adalah Indira selaku istri Danny.

“Dua pelajaran penting ini yang bisa kita petik dalam kondisi ini,” tegasnya.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah, dalam konferensi persnya di Makassar, Rabu (20/11/2024) menyebut bahwa INIMI tetap punya peluang menyalip paslon di atasnya.

Itu karena masih ada sekitar 33,8 % pemilih yang berkategori soft supporters. Yaitu, mereka yang sudah punya pilihan tapi masih bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali.

Namun, mereka harus bekerja sangat ekstra untuk mengejar ketertinggalan di pekan-pekan terakhir ini. (*)

Berita Terkait

Ancaman 20 Tahun Penjara Menanti Kejari Kepulauan Selayar Diduga Gelapkan Dana Desa Bonea
Mudik Aman & Nyaman! Kapolsek Paotere Sosialisasikan Hotline Polri 110 di Pelabuhan
Waspada Calo Tiket! Kapolsek Soeta Imbau Penumpang Agar Mudik Aman, Keluarga Nyaman
Mudik Aman, Keluarga Nyaman! Polri Siaga, Pelayanan di Pelabuhan Makassar Ditingkatkan
Safari Ramadan di Kepulauan Sangkarrang: Polri Sampaikan Salam Hormat dan Pesan Kamtibmas
Peduli Sesama di Bulan Suci: Kapolres Pelabuhan Makassar dan Bhayangkari Kembali Bagikan Takjil di Jalan
Diduga Biaya Penerbitan SIM “Dibandrol” Oknum Petugas Satpas SIM Polresta Deli Serdang,Praktisi Hukum Universitas Battuta Angkat Bicara
Bantah Tuduhan Pembebasan Pelaku Balap Liar, Kapolsek Pa’jukukang Ungkap Fakta Sebenarnya

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:07 WIB

Ancaman 20 Tahun Penjara Menanti Kejari Kepulauan Selayar Diduga Gelapkan Dana Desa Bonea

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:04 WIB

Jaga Ketertiban Pasar, Bhabinkamtibmas Ende Dorong Pedagang Laporkan Tindakan Liar

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:02 WIB

Mudik Aman & Nyaman! Kapolsek Paotere Sosialisasikan Hotline Polri 110 di Pelabuhan

Senin, 17 Maret 2025 - 00:03 WIB

Waspada Calo Tiket! Kapolsek Soeta Imbau Penumpang Agar Mudik Aman, Keluarga Nyaman

Sabtu, 15 Maret 2025 - 23:10 WIB

Mudik Aman, Keluarga Nyaman! Polri Siaga, Pelayanan di Pelabuhan Makassar Ditingkatkan

Rabu, 12 Maret 2025 - 18:18 WIB

Peduli Sesama di Bulan Suci: Kapolres Pelabuhan Makassar dan Bhayangkari Kembali Bagikan Takjil di Jalan

Rabu, 12 Maret 2025 - 17:27 WIB

Kapolres Tuban Saat Konferensi Pers Terkait Penangkapan Mafia Solar di Desa Sugihan, Kec Jatirogo Harus Transparan

Senin, 10 Maret 2025 - 18:35 WIB

Diduga Biaya Penerbitan SIM “Dibandrol” Oknum Petugas Satpas SIM Polresta Deli Serdang,Praktisi Hukum Universitas Battuta Angkat Bicara

Berita Terbaru